Potensi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional



Sekarang kita telah memasuki era globalisasi. Era ini akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang semakin global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari satu miliar. Hal ini dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.
Bangsa Indonesia juga harus berperan di era ini, baik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, politik, sosial, budaya maupun yang lainnya. Saat ini bahasa Indonesia dituturkan oleh lebih dari 90% masyarakat Indonesia, yang tidak semua masyarakat Indonesia bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Umumnya masyarakat Indonesia dalam percakapan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia yang dicampuradukan dengan bahasa daerah, ada pula yang mencampuradukan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Sedangkan para remaja Indonesia biasanya menggunakan bahasa prokem atau lebih dikenal dengan bahasa gaul.
Namun demikian, kini bahasa Indonesia mulai dilirik oleh negara lain, terbukti sudah lebih dari 50 negara yang mempelajari bahasa indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya. Bahkan di Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Sedangkan di Ho Chi Min City, Vietnam, bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi sejak Desember 2007 yang setara dengan bahasa Inggris, Perancis, dan Jepang. Hal ini harus ditanggapi positif demi menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional.
Bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu yang sudah diperkaya berbagai unsur bahasa daerah dan bahasa asing sehingga menjadi suatu bahasa baru, bahasa Indonesia, bahasa suatu bangsa baru, yaitu bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia terlahir dari bahasa Melayu yang diangkat menjadi bahasa persatuan, sekaligus kemudian menjadi bahasa nasional kita. Bahasa Melayu adalah salah satu bahasa daerah yang telah tersebar di seluruh pantai Nusantara sebagai lingua franca.Bahasa itu diberi nama baru oleh para pemuda yang mencetuskan ikrar sakti pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Ia diberi nama baru “Indonesia” karena kata “Melayu” menonjolkan salah satu suku bangsa, sedangkan yang ingin diciptakan ketika itu ialah persatuan dan kesatuan nasional. (Badudu, 1992: hlm 2)
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah pembinaan bahasa. Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat, perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan.
Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah membuka program bahasa Indonesia. Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Belanda, Australia, Vietnam, dan banyak negara lainnya yang ingin menjalin hubungan dengan Indonesia. Seperti halnya dengan Australia. Mungkin karena banyak pemuda-pemudi Indonesia yang belajar ataupun pengusaha-pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di sana sehingga bahasa Indonesia menempati peringkat keempat bahasa yang paling populer digunakan oleh warga Australia dan warga asing lainnya termasuk warga negara Indonesia. Di Australia terdapat  sekitar 500 sekolah, khususnya di wilayah-wilayah yang banyak ditempati oleh warga negara Indonesia. Dari SD hingga SMA. Pemerintah telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran dalam kurikulum mereka. Hal ini sudah terjadi sejak tahun 2007 dan masih berlanjut sampai sekarang.
Pemerintah Vietnam juga telah meresmikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar Kedua setelah bahasa nasional mereka di ibukota Ho Chi Minh, Vietnam pada bulan Desember 2007. Satu hal yang membuat bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa Vietnam antara lain karena kemungkinan akan hubungan bilateral antar kedua negara yang diprediksi akan sangat menguntungkan kedua pihak di masa depan.
Di Amerika Serikat para pendidik mulai mengajarkan bahasa Indonesia dalam kurikulum pendidikan yang mereka buat. Hal tersebut dilakukan karena hubungan Indonesia dan Amerika Serikat baik dari segi ekonomi maupun pendidikan sudah sangat meningkat.
Namun, di sisi lain masyarakat Indonesia sebagai pemilik resmi bahasa Indonesia belum memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia. Dengan beranggapan bahwa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia tidak menunjang kerja dan jabatan. Apalagi di sektor swasta. Yang menjadi parameter kemoderenan adalah kompetensi bahasa Inggris atau bahasa asing.
 Faktor Pendukung Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional

Terdapat beberapa faktor yang mendukung bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional. Faktor pendukung tersebut adalah segala sesuatu yang membuat bahasa Indonesia menjadi menarik dan bahkan penting untuk dipelajari. Seperti bahasa Inggris yang penting untuk dipelajari karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi hampir semuanya menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya.
Indonesia pun sangat berpotensi mengantarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional di masa depan karena kekayaan yang dimiliki Indonesia baik dari keindahan alam, seni dan kebudayaan, serta posisinya yang strategis dalam bidang ekonomi.
 1.       Faktor Ekonomi
Dunia diramalkan akan mengalami krisis Food, Energy, and Water (FEW) oleh para pebisnis Indonesia, untuk itu para pengusaha Indonesia bisa berperan di bidang-bidang tersebut karena Indonesia memiliki peluang yang luar biasa karena memiliki sumber daya alam yang sangat banyakIndonesia memiliki sumber daya alam yang sangat banyak.
Ada dua prediksi di dunia mengenai tahun mendatang yang perlu diketahui oleh warga Indonesia terutama wirausahawan. Prediksi pertama adalah di tahun 2050 ekonomi dunia akan didominasi oleh Asia. Sedang Eropa dan Amerika akan menurun dominasinya. Asia bisa dibagi menjadi tiga bagian besar. Pertama adalah Greater China. Ini meliputi China daratan, Taiwan, Jepang, Korea, dan sekitarnya. Dengan penduduk 1.5 milyar, ini akan menjadi raksasa ekonomi dunia. Bagian kedua adalah Greater India. Meliputi India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Afghanistan, dan negara sekitarnya. Ini juga mempunyai penduduk 1.5 milyar. Bagian ketiga Greater Indonesia meliputi Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, dan sekitarnya di Asia Tenggara. Total jumlah penduduknya sekitar 600 juta sekarang. Kenapa Greater Indonesia? Karena saat ini Indonesia menguasai 50% market di Asia Tenggara.(http://the-marketer.com “ Potensi Indonesia bagi Wirausahawan Muda”).
Posisi bangsa Indonesia yang strategis di bidang ekonomi tersebut sangat berpotensi untuk menyebarkan bahasa Indonesia ke seluruh dunia.
2.       Faktor Seni dan Budaya
Indonesia mempunyai aset budaya yang banyak dan beragam sehingga mampu menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Indonesia mempunyai candi Borobudur yang merupakan salah satu dari 5 keajaiban dunia. Ada juga candi Prambanan yang dalam pembuatannya terdapat cerita menarik yakni cerita tentang Roro Jonggrang dan Bondowoso, Bodowoso adalah orang yang membangun 1000 candi dalam semalam. Keraton Yogyakarta, peninggalan kerajaan Mataram. Taman Sari, tempat pemandian selir Raja Mataram, dan masih banyak lagi aset budaya Indonesia yang lain.
Jika kita menengok dunia film, dunia sastra, dan dunia teater, bahasa Indonesia membuat kesusastraan, kebudayaan, dan dunia seni Indonesia menjadi semakin kaya. Setiap lakon daerah kini bisa dibawa atau ditayangkan ke wilayah lainnya di Indonesia. Dengan teknologi multimedia, semakin banyak dorongan bagi para seniman untuk lebih kreatif menggapai pasar Indonesia yang luas ini.
3.       Faktor Pemandangan Alam
Alam Indonesia seolah gambaran dari sebuah negeri dongeng yang tiada habisnya menceritakan sisi keindahannya. Indonesia di anugerahi sumber daya alam  yang seakan tiada pernah habis. Dari ujung timur hingga ujung barat, deretan gunung, laut, darat, dan lembah.

Indonesia punya keindahan alam yang luar biasa. Ini hanyalah sedikit daya tarik wisata yang ditawarkan negeri agraris sekaligus bahari ini, dengan eksistensi suku dan budaya sebagai bumbunya. Alam yang disuguhkan Bumi Pertiwi seakan tak berujung, mulai dari deretan pegunungan yang megah hingga kekayaan biota bawah laut. Ini merupakan daya tarik yang kuat bagi warga negara asing untuk berkunjung ke Indonesia.

Upaya agar Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Internasional
  1. Selalu meningkatkan kemampuan kita dalam menjaga dan mengembangkan sumber daya yang kita miliki baik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, seni budaya dan yang lainnya sehingga Indonesia selalu menarik warga asing maupun warga Negara Indonsia sendiri. Dari sini kita bisa melestarikan bahasa Indonesia sehingga menjadi penting untuk dipelajari.
  2. Memasyarakatkan bahasa Indonesia kepada seluruh warga Negara Indonesia. Membutuhkan kerjasama dengan LSM. Terdapat ribuan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tersebar di Indonesia. Ribuan LSM inilah yang sekarang merasuki berbagai jenis permasalahan di sekitar kita yang tidak sempat ditangani pemerintah. Kalau kita lihat dari rentangan LSM di dunia, maka jelas sekali keperluan bahasa itu bukan main. LSM ini jelas harus diikutsertakan dalam pengembangan dan pemasyarakatan bahasa. Inilah yang belum dilakukan oleh Dewan Bahasa.
  3. Media massa memberikan andil bagi pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Kata dan istilah baru, baik yang bersumber dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, pada umumnya lebih awal dipakai oleh media massa, baik di media surat kabar, radio, atau televisi. Media massa memang memiliki kelebihan. Di samping memiliki jumlah pembaca, pendengar, dan pemirsa yang banyak, media mass mempunyai pengaruh yang besar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, media massa merupakan salah satu mitra kerja yang penting dalam pelancaran dan penyebaran informasi tentang bahasa. Kini media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.Seiring dengan itu, pembinaan bahasa Indonesia di kalangan media massa mutlak diperlukan guna menangkal informasi yang menggunakan kata dan istilah yang menyalahi kaidah kebahasaan. Kalangan media massa harus diyakinkan bahwa mereka mengikuti pembinan bahasa.  Peluang untuk kita, warga Negara Indonesia, sangat terbuka untuk mengambil peran. Karena di era ini persaingan sangat ketat. Untuk itu bagi yang paling banyak memberi sumbangan terhadap dunia baik ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan yang lainnya maka ia akan semakin mempunyai peluang untuk menguasai dunia dari budaya, bahasa, maupun hasil dari karya mereka.


Read more

PENCOPET DAN PARA BEGUNDAL (Tejemahan dari Al-Lish wa Al-Kilab, karya Najib Mahfouz)

Sa’id Mahran keluar dari penjara dengan menyimpan rasa dendam terhadap orang-orang yang menghianatinya. Mereka adalah Nubuyah, Alish dan para pengikutnya. Keluar dari penjara ia mendatangi Alish dan membuat perhitungan terhadapnya. Putri dan istrinya telah bersama  Alish selama ia di penjara. Istri yang telah menghianatinya juga. Sa’id ingin mengambil kembali putrinya, namun hak asuh anak adalah milik Alish sehingga ia tidak bisa membawa  putrinya. Dan kenyataan pahit yang harus dia terima adalah bahwa putrinya tidak mengenalnya karena memang sudah sepuluh tahun dia dipenjara.  Bahkan putrinya ketakutan ketika ia hendak memeluk dan mencium putrinya. Karena tidak memungkinkan untuk merebut kembali putrinya, ia pergi dari tempat Alish dan para antek-anteknya tersebut dengan membawa beberapa bukunya yang berada di tempat Alish. Ia selalu dihinggapi rasa marah dan dendam terhadap Alish dan Nubuyah. Ia bertekad untuk membunuh keduanya.
Pergi ke rumah pak Ali dia mendapati rumahnya sepi karena penghuninya selalu sibuk beribadah. Ia melihat pak Ali sedang khusyuk beribadah dan tidak memperhatikan keberadaannya. Pak Ali adalah pemuka di kampong tersebut. Dia adalah gurunya. Sa’id menginap disana. Paginya dia menemui Rauf teman terdekatnya dulu yang kini telah menjadi orang penting yang sukses. Teman yang juga menghianatinya. Namun hanya dia yang bisa dimintai pertolongan. Rauf adalah pemilik Koran Az zahrah. Dengan keinginan yang kuat akhirnya dia berhasil bertemu dengan teman lamanya tersebut. Rauf mengajaknya ke vilanya yang indah dan luas. Sa’id ingin menjadi wartawan di kantor Rauf namun sepertinya Rauf tidak mempercayai kemampuannya. Akhirnya dia pergi dari rumah Rauf dengan penuh kebencian.
Malam harinya Sa’id mengendap-endap ke rumah Rauf hendak mencuri hartanya. Rauf tahu kebiasaan Sa’id. Dan usahnya mencuri gagal. Rauf masih memaafkan Said untuk pergi.
Sa’id pergi ke tepat Tarzan, pemilik warung yang menjadi tempat berkumpulnya para begundal. Dia disambut dengan baik di tempat tersebut. Di tempat tersebut dia bertemu dengan Nur, orang yang sangat mencintainya. Sa’id menceritakan tentang penolakan putrinya terhadapnya dan keinginannya menghabisi Alish, Nubuyah dan Rauf kepada Tarzan. Dan Tarzan memberinya pistol beserta pelurunya dengan Cuma-Cuma.
Dengan kebencian yang mendalam, dia pergi mencari Alish dengan sembunyi- sembunyi. Dia hedak membunuh Alish dan Nubuyah dengan pistolnya. Setelah mendapati Alish bersama pengawal-pengawalnya dia menembakkan peluru ke arah Alish kemudian melarikan diri. Dia menemui Nur rumah Nur adalah tempat persembunyian yang aman karena letaknya yang diujung jalan dan dekat dengan tempat pemakaman. Paginya dia membaca Koran memberitakan tentangnya. Ternyata dia salah sasaran. Yang dia bunuh adalah pengawalnya yang tidak berdosa.
Koran Rauf selalu memberitakan tentang kejahatan Said dengan judul-judul yang berhuruf besar. Disana menceritakan semua kejahatan Said. Said seorang pencuri. Anak seorang penjaga sekolah. Selepas dipenjara Said menemui Rauf. Rauf memberinya dua junaihat namun malam harinya dia malah ingin mencuri di rumahnya namun gagal.
Malam harinya Sa’id hendak membunuh Rauf, namun gagal. Bahkan dia hampir terkena tembak dari pengawal Rauf.  Dia kembali ke rumah Nur dengan selamat. Paginya Nur membawakanya Koran seperti biasa. Dan di Koran Az Zahrah tertulis dengan jelas berita tentangnya. Semua orang akan mengenalnya. Dia menjadi buronan polisi.
Said telah banyak mengalami hal yang tidak mengenakkan. Ayahnya yang menjadi penjaga sekolah milik pak Ali meninggal ketika Said masih kecil. Melihat kecerdasannya, Rauf memasukkan Said di sekolah pak Ali. Ketika itu Rauf menjadi kepala sekolah. Rauf juga merekomendasikan Said menggantikan profesi ayahnya menjaga sekolah bersama ibunya. Karena kesulitan ekonomi Said kecil mencuri. Usahanya yang pertama ketauan teman-temannya dan dia dipukui namun Rauf membantu Said, dan membesarkan hati Said. Ibu Said sakit parah tanpa Said sadari. Dan ibu Said meninggal ketika Said masih muda.
Seperti pemuda yang lain Said tertarik kepada wanita. Dia tertarik kepada Nubuyah. Dia mencintai Nubuyah. Dengan usaha kerasnya akhirnya ia bisa menikahi Nubuyah. Alish teman sekolah Said memberikan selamat kepada keduanya, padahal Alish pun mencintai Nubuyah. Begitulah kemudian Alish dan Nubuyah menghianati Said.
Kedai Tarzan juga sudah tidak aman lagi untuk Said. Dia hanya bisa terus bersembunyi dirumah Nur. Dia selalu merasa aman bersama Nur karena Nur sangat mencintainya dan memperlakukannya dengan baik. Sampai suatu hari Nur tak pernah pulang lagi. Said tidak tahu apa yang terjadi terhadap Nur. Pasti terjadi hal yang membahayakan Nur, karena tidak mungkin dia pergi begitu saja. Nur ingin selalu bersama Said dan hidup bahagia berdua.
Pemilik kontrakan Nur menagih uang kontrakan yang sebulan nunggak, dan hendak mengusir Nur dari rumah. Pemilik rumah Nur tidak tau bahwa Nur tidak ada di dalam.  Pikir Said rumah itu sudah tidak aman lagi untuknya. Dia pergi kembali ke rumah pak Ali. Dia sangat kelaparan karena selama ini Nur yang menyiapkan makanan untuknya. Said beristirahat di rumah pak Ali. Dia terbangun disiang harinya dan melihat pak Ali memimpin doa para jamaah di depan rumahnya. Tak lama kemudian aparat keamanan datang mengepung mencari Said. Kembali Said bisa meloloskan diri. Dia lari ke pemakaman dekat rumah Nur. Sambil melihat rumah Nur yang lampunya menyala. Dia sangat merindukan Nur. Ternyata dia telah mencintai Nur. Dengan tebusan apapun pasti akan dia berikan bahkan nyawanya asal bisa menyelamatkan Nur.

Pemakaman telah dikepung. Begitu juga seluruh kota juga telah dikepung. Aparat keamanan berhasil menemukan Said di pemakaman. Dan tidak ada pilihan lain, kecuai Said menyerahkan diri.

Read more

multi orientasi





Multi Orientasi
Seorang teman datang dengan perangai aneh. Wajahnya muram dan tampak marah. Ia langsung membuka pintu kosku dan nyelonong saja masuk. Ia taruh tasnya diatas kasur.
“aku numpang leren y! mumet!” katanya. Dan dia langsung ndelosor diatas kasur.
“kambuh…”, pikirku.
Dia salah seorang teman dekatku  yang berasal dari Jawa Timur. Tak jelas kenapa dia mumet dan mukanya kucel kaya baju belum disetrika begitu. Tapi maklumlah dia aktivis kampus. Aktivis itu orang langka yang kelakuannya harus ku maklumi. Mungkin di otaknya sedang ada ide yang cetar membahana sehingga membuatnya ngambruk kaya cucian.
Rengeng-rengeng terdengar dia bernyanyi  “ … dirampas haknya ... busung dan lapar … ”
Aku tak begitu hafal dengan lagu yang dia nyanyikan, setauku itu lagu yang biasa dinyanyikan para temen mahasiswa kalau sedang demo.
“demo lagi? Ada masalah apa? ”
“kita hanya bisa demo, habis mau gimana lagi? Kita ngomong tidak didengar. Ya, terpaksa demo. Kita tidak diberi hak untuk menentukan waktu kita, sudah dimandori sama pihak kampus.”
Berlebihan. Itu omongan yang dibesar-besarkan. Wong kita bisa ke toilet kalau kebelet. Berpuisi di tengah kampus juga boleh. Kelaparan, jajan di kantin tidak ada yang melarang, asal bayaaar. Prioritas apa ini yang dia bicarakan.
“Maksudnya apa  kita tidak diberi hak untuk menentukan waktu kita?” aku bertanya kepadanya sambil ku tuang air ke gelas untuknya.
“kamu tau sendiri kan, kita wajib hadir 75% dari total kehadiran.” Jawabnya sambil duduk di sebelahku dan meminum air yang ku tuang. “Glek…glek…” nampaknya dia kehausan.
“iya, lha terus masalahnya apa? Malah bagus kan, teman-teman jadi tidak bisa bolos seenaknya. kamu juga masih punya waktu buat organisasimu ”
“aku memang punya waktu buat organisasi, aku bisa nglembur ngrembug gawean bareng teman-teman, tapi waktuku  juga untuk bekerja. Teman mahasiswa lain juga banyak yang nyambi kerja. Itu kuliah nyata loh. Harusnya kita diberi kesempatan. Kita kan sudah dewasa. Bisa mengatur waktu, menentukan mana yang harus didahulukan.
Kita butuh ilmu dari para dosen disana. Tapi kita juga butuh duit dan butuh pengalaman. Tentu kamu juga sadar persaingan diluar sana sangat ketat. Apa yang bisa kita andalkan dari ijazah kampus? Kalau tidak punya keahlian ya kita Cuma bisa gulung ijazah. Tapi  meski begitu kita ini memegang amanah orang tua juga  menjadi sarjana. Walaupun banyak juga sarjana nganggur. Nah sekarang kalau kita perhatikan kewajiban hadir yang 75% itu, kasian mereka kalau  tidak bisa ikut ujian karena kehadirannya kurang dari 75%? Mereka harus mengulang. Nambah biaya lagi dan lulusnya tertunda. Padahal ya sebenarnya mereka juga sedang belajar. Belajar di lapangan. Dan kalau sudah diwajibkan begini  namanya kebebasan kita dibatas-batasi oleh pihak kampus. Betul tidak?”
“hemm…ngono yo oleh…
Aku sepenuhnya mengerti permasalahannya sekarang. Dia mewakili seluruh mahasiswa yang aktivis maupun yang nyambi kerja untuk menyuarakan tidak setuju ada kewajiban hadir 75% yang telah ditentukan pihak kampus. Memperjuangkan mereka yang minoritas. Dia ini memang termasuk mahasiswa yang langka. Kesadaran dan solidaritasnya tinggi. Namun, terkadang orang salah memahami.
“Tapi memprihatinkan juga bro,  masih ada teman mahasiswa yang tidak punya motivasi untuk belajar. Kuliah malas-malasan, bolos kuliah karena lagi galau. Gerimis aja bisa jadi alasan tidak masuk kuliah. Ujian, tugas nyontek temennya. Kuliah tidak aktif, organisasi juga tidak aktif. Terus kalau kewajiban hadir 75% di hapus bagaimana nasib mereka? Memprihatinkan sekali.  Tipe-tipe mahasiswa yang begini harus dipaksa belajar biar terbiasa. Kalau sudah terbiasa harapannya bisa menjadi suka. Karena belajar kan kebutuhan. Benar tidak omonganku?.”tanyaku padanya.
“ya Mahasiswa itu memang unik. Mereka pantas menyandang predikat yang bermacam-macam. Pengangguran pantas, pengusaha pantas, karyawan pantas, pengajar pantas. Dan mereka juga pantas melakukan apasaja, ngendon di kos, belajar, kerja, minta uang orang tua juga masih pantes. Karena serba pantas itu mereka jadi punya banyak orientasi. Ada yang study oriented, pagi berangkat kuliah, siang pulang. Ada yang kuliah iya, organisasi juga iya, pagi kuliah siang organisasi sampai malam. Ada yang pagi kuliah sore kerja. Ada yang pagi kuliah, sore kerja, malam organisasi. Ada juga tidak kuliah, tidak organisasi, dan tidak kerja.”
“naaah…itu.”
“apa?”
“Sekolah jadi punya tugas yang besar buat mengatasi semua permasalahan itu. Membekali, memotivasi, membina dan mengkaryakan. Begitu…” 


Read more

Syair Penjual Kacang




SYAIR PENJUAL KACANG

Al-Habib, seorang yang dikasihi oleh banyak orang dan senantiasa didambakan kemuliaan hatinya, malam itu mengimami shalat Isya suatu jamaah yang terdiri dari para pejabat negara dan pemuka masyarakat.

Berbeda dengan adatnya, sesudah tahiyyat akhir diakhiri dengan salam, Al-Habib langsung membalikkan tubuhnya, menghadapkan wajahnya kepada para jamaah dan menyorotkan matanya tajam-tajam.

"Salah seorang dari kalian keluarlah sejenak dari ruangan ini," katanya, "Di halaman depan sedang berdiri seorang penjual kacang godok. Keluarkan sebagian dari uang kalian, belilah kacang beberapa bungkus."

Beberapa orang langsung berdiri dan berlari keluar, dan kembali ke ruangan beberapa saat kemudian.

"Makanlah kalian semua," lanjut Al-Habib, "Makanlah biji-biji kacang itu, yang diciptakan oleh Allah dengan kemuliaan, yang dijual oleh kemuliaan dan dibeli oleh kemuliaan."

Para jamaah tak begitu memahami kata-kata Al-Habib, sehingga sambil menguliti dan memakan kacang, wajah mereka tampak kosong.

"Setiap penerimaan dan pengeluaran uang," kata Al-Habib, "hendaknya dipertimbangkan berdasarkan nilai kemuliaan. Bagaimana mencari uang, bagaimana sifat proses datangnya uang ke saku kalian, untuk apa dan kepada siapa uang itu dibelanjakan atau diberikan, akan menjadi ibadah yang tinggi derajatnya apabila diberangkatkan dari perhitungan untuk memperoleh kemuliaan."

"Tetapi ya Habib," seseorang bertanya, "apa hubungan antara kita beli kacang malam ini dengan kemuliaan?"

Al-Habib menjawab, "Penjual kacang itu bekerja sampai nanti larut malam atau bahkan sampai menjelang pagi. Ia menyusuri jalanan, menembus gang-gang kota dan kampung-kampung. Di malam hari pada umumnya orang tidur, tetapi penjual kacang itu amat yakin Allah membagi rejeki bahkan kepada seekor nyamuk pun. Itu taqwa namanya. Berbeda dari sebagian kalian yang sering tak yakin akan kemurahan Allah, sehingga cemas dan untuk menghilangkan kecemasan hidupnya ia lantas melakukan korupsi, menjilat atasan serta bersedia melakukan dosa apa saja asal mendatangkan uang."

Suasana menjadi hening. Para jamaah menundukkan kepala dalam-dalam. Dan Al-Habib meneruskan, "Istri dan anak penjual kacang itu menunggu di rumah, menunggu dua atau tiga rupiah kerja semalaman. Mereka ikhlas dalam keadaan itu. Penjual kacang itu tidak mencuri atau memperoleh uang secara jalan pintas lainnya. Kalau ia punya situasi mental pencuri, tidaklah ia akan tahan berjam-jam berjualan."

"Punyakah kalian ketahanan mental setinggi itu?" Al-Habib bertanya, "Lebih muliakah kalian dibanding penjual kacang itu, atau ia lebih mulia daripada kalian? Lebih rendahkah derajat penjual kacang itu dibanding kalian, atau di mata Allah ia lebih tinggi maqam-nya dari kalian? Kalau demikian, kenapa di hati kalian selalu ada perasaan dan anggapan bahwa seorang penjual kacang adalah orang rendah dan lebih kecil?"

Dan ketika akhirnya Al-Habib mengatakan, "Maha mulia Allah yang menciptakan kacang, sangat mulia si penjual kacang itu dalam pekerjaannya, serta mulia pulalah kalian yang membeli kacang berdasar makrifat terhadap kemuliaan..." - salah seorang berteriak, melompat dan memeluk tubuh Al-Habib erat-erat.

1987, Emha Ainun Nadjib
dalam buku Seribu Masjid Satu Jumlahnya : Tahajjud Cinta Seorang Hamba (hal. 61)

Read more

Bukan Omong Kosong



Heran dengan orang yang ingin sukses dan  tidak mau jadi seorang pemimpi, tetapi dia tidak butuh kata-kata motivasi. Dan setiap kata motivasi yang baik dianggap omong kosong. yaah bisa jadi dia tidak tau bahwa kata –kata itu mempunyai kekuatan yang luar biasa.
Tau g sih? Ketika kita sering mendengarkan atau membaca kata-kata hebat maka kata-kata tersebut bisa masuk kedalam alam bawah sadar kita sehingga secara tidak sadar kita akan berada pada aturan itu. Contoh, ketika kita sering mengatakan “ aku adalah orang baik ” maka kita akan berperan sebagai orang baik. Ketika kita meyakini “man jadda wajada ( barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkan)” maka ketika itu juga ia akan terus berusaha sampai mendapatkan yang di inginkannya. Begitu pula sebaliknya ketika  kita sering memakai jargon alon-alon waton klakon, ya kita akan alon beneran. Dan masih banyak lagi contoh yang lain di keseharian kita.
Tetapi memang semua itu kembali ke diri kita masing-masing. Jika sejak awal kita sudah menolak kebaikan maka setiap kebaikan akan kita lawan dan akhirnya yang kita pilih sebaliknya. Bukankah segala sesuatu itu pasti ada pelajarannya, bila kita mau berfikir…?
Ya, betapa kata-kata itu sangat mempengaruhi hidup kita. Jadi jangan antipati dulu dengan kata- kata motivasi. Tapi ambil manfaatnya. Oiya,ini tambahan untuk kembali mengingatkan bahwa Alloh pernah berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي
“ sesungguhnya Aku sebagaimana prasangka hambaKu kepadaKu…”
Maka selalu berprasangka baiklah dengan setiap yang kita hadapi. Semoga tulisanku bermanfaat.


Read more
 

Pelita Kalam Design by Insight © 2009