Sekarang kita telah memasuki era globalisasi. Era ini
akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang semakin
global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya
lebih dari satu miliar. Hal ini dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berkembang dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.
Bangsa Indonesia juga harus berperan di era ini, baik di
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, politik, sosial, budaya maupun
yang lainnya. Saat ini bahasa Indonesia dituturkan oleh lebih dari 90%
masyarakat Indonesia, yang tidak semua masyarakat Indonesia bisa berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Umumnya masyarakat Indonesia dalam percakapan
sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia yang dicampuradukan dengan bahasa
daerah, ada pula yang mencampuradukan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.
Sedangkan para remaja Indonesia biasanya menggunakan
bahasa prokem atau lebih dikenal dengan bahasa gaul.
Namun demikian, kini bahasa Indonesia mulai dilirik oleh
negara lain, terbukti sudah lebih dari 50 negara yang mempelajari bahasa
indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara
lainnya. Bahkan di Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat.
Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Sedangkan di Ho Chi Min
City, Vietnam, bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi sejak
Desember 2007 yang setara dengan bahasa Inggris, Perancis, dan Jepang. Hal ini
harus ditanggapi positif demi menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Internasional.
Bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu yang sudah diperkaya
berbagai unsur bahasa daerah dan bahasa asing sehingga menjadi suatu bahasa
baru, bahasa Indonesia, bahasa suatu bangsa baru, yaitu bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia terlahir dari bahasa Melayu yang
diangkat menjadi bahasa persatuan, sekaligus kemudian menjadi bahasa nasional
kita. Bahasa Melayu adalah salah satu bahasa daerah yang telah tersebar di
seluruh pantai Nusantara sebagai lingua franca.Bahasa itu diberi nama baru
oleh para pemuda yang mencetuskan ikrar sakti pada Hari Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928. Ia diberi nama baru “Indonesia” karena kata “Melayu” menonjolkan
salah satu suku bangsa, sedangkan yang ingin diciptakan ketika itu ialah persatuan
dan kesatuan nasional. (Badudu, 1992: hlm 2)
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang
begitu dahsyat menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih
keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan
dengan masalah pembinaan bahasa. Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam
negeri yang cukup pesat, perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan.
Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing
telah membuka program bahasa Indonesia. Negara-negara tersebut adalah Amerika
Serikat, Inggris, Spanyol, Belanda, Australia, Vietnam, dan banyak negara
lainnya yang ingin menjalin hubungan dengan Indonesia. Seperti halnya dengan
Australia. Mungkin karena banyak pemuda-pemudi Indonesia yang belajar ataupun
pengusaha-pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di sana sehingga bahasa
Indonesia menempati peringkat keempat bahasa yang paling populer digunakan oleh
warga Australia dan warga asing lainnya termasuk warga negara Indonesia. Di
Australia terdapat sekitar 500 sekolah, khususnya di wilayah-wilayah yang
banyak ditempati oleh warga negara Indonesia. Dari SD hingga SMA. Pemerintah
telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran dalam
kurikulum mereka. Hal ini sudah terjadi sejak tahun 2007 dan masih berlanjut
sampai sekarang.
Pemerintah Vietnam juga telah meresmikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar Kedua setelah bahasa nasional mereka di ibukota Ho Chi
Minh, Vietnam pada bulan Desember 2007. Satu hal yang membuat bahasa Indonesia
begitu diminati oleh bangsa Vietnam antara lain karena kemungkinan akan
hubungan bilateral antar kedua negara yang diprediksi akan sangat menguntungkan
kedua pihak di masa depan.
Di
Amerika Serikat para pendidik mulai mengajarkan bahasa Indonesia dalam
kurikulum pendidikan yang mereka buat. Hal tersebut dilakukan karena hubungan
Indonesia dan Amerika Serikat baik dari segi ekonomi maupun pendidikan sudah
sangat meningkat.
Namun, di sisi lain masyarakat Indonesia sebagai pemilik
resmi bahasa Indonesia belum memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan
bahasa Indonesia. Dengan beranggapan bahwa memiliki kemampuan berbahasa
Indonesia tidak menunjang kerja dan jabatan. Apalagi di sektor swasta. Yang
menjadi parameter kemoderenan adalah kompetensi bahasa Inggris atau bahasa
asing.
Faktor
Pendukung Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional
Terdapat beberapa faktor yang mendukung bahasa Indonesia
bisa menjadi bahasa internasional. Faktor pendukung tersebut adalah segala
sesuatu yang membuat bahasa Indonesia menjadi menarik dan bahkan penting untuk
dipelajari. Seperti bahasa Inggris yang penting untuk dipelajari karena
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi
hampir semuanya menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya.
Indonesia pun sangat berpotensi mengantarkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa internasional di masa depan karena kekayaan yang
dimiliki Indonesia baik dari keindahan alam, seni dan kebudayaan, serta
posisinya yang strategis dalam bidang ekonomi.
1. Faktor
Ekonomi
Dunia diramalkan akan mengalami krisis Food, Energy, and
Water (FEW) oleh para pebisnis Indonesia, untuk itu para pengusaha Indonesia
bisa berperan di bidang-bidang tersebut karena Indonesia memiliki peluang yang
luar biasa karena memiliki sumber daya alam yang sangat banyakIndonesia
memiliki sumber daya alam yang sangat banyak.
Ada dua
prediksi di dunia mengenai tahun mendatang yang perlu diketahui oleh warga
Indonesia terutama wirausahawan. Prediksi pertama adalah di tahun 2050 ekonomi
dunia akan didominasi oleh Asia. Sedang Eropa dan Amerika akan menurun
dominasinya. Asia bisa dibagi menjadi tiga bagian besar. Pertama adalah Greater
China. Ini meliputi China daratan, Taiwan, Jepang, Korea, dan sekitarnya.
Dengan penduduk 1.5 milyar, ini akan menjadi raksasa ekonomi dunia. Bagian
kedua adalah Greater India. Meliputi India, Pakistan, Bangladesh, Nepal,
Afghanistan, dan negara sekitarnya. Ini juga mempunyai penduduk 1.5 milyar.
Bagian ketiga Greater Indonesia meliputi Indonesia, Singapore, Malaysia,
Thailand, dan sekitarnya di Asia Tenggara. Total jumlah penduduknya sekitar 600
juta sekarang. Kenapa Greater Indonesia? Karena saat ini Indonesia menguasai
50% market di Asia Tenggara.(http://the-marketer.com “ Potensi
Indonesia bagi Wirausahawan Muda”).
Posisi bangsa Indonesia yang strategis di bidang ekonomi
tersebut sangat berpotensi untuk menyebarkan bahasa Indonesia ke seluruh dunia.
2. Faktor Seni dan Budaya
Indonesia mempunyai aset budaya yang banyak dan beragam
sehingga mampu menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Indonesia
mempunyai candi Borobudur yang merupakan salah satu dari 5 keajaiban dunia. Ada
juga candi Prambanan yang dalam pembuatannya terdapat cerita menarik yakni
cerita tentang Roro Jonggrang dan Bondowoso, Bodowoso adalah orang yang
membangun 1000 candi dalam semalam. Keraton Yogyakarta, peninggalan kerajaan
Mataram. Taman Sari, tempat pemandian selir Raja Mataram, dan masih banyak lagi
aset budaya Indonesia yang lain.
Jika kita menengok dunia film, dunia sastra, dan dunia
teater, bahasa Indonesia membuat kesusastraan, kebudayaan, dan dunia seni
Indonesia menjadi semakin kaya. Setiap lakon daerah kini bisa dibawa atau
ditayangkan ke wilayah lainnya di Indonesia. Dengan teknologi multimedia,
semakin banyak dorongan bagi para seniman untuk lebih kreatif menggapai pasar
Indonesia yang luas ini.
3. Faktor
Pemandangan Alam
Alam Indonesia seolah gambaran dari sebuah negeri dongeng
yang tiada habisnya menceritakan sisi keindahannya. Indonesia di anugerahi
sumber daya alam yang seakan tiada pernah habis. Dari ujung timur hingga
ujung barat, deretan gunung, laut, darat, dan lembah.
Indonesia punya keindahan alam yang luar biasa.
Ini hanyalah sedikit daya tarik wisata yang ditawarkan negeri agraris sekaligus
bahari ini, dengan eksistensi suku dan budaya sebagai
bumbunya. Alam yang disuguhkan Bumi Pertiwi seakan tak
berujung, mulai dari deretan pegunungan yang megah hingga kekayaan biota bawah
laut. Ini merupakan daya tarik yang kuat bagi warga negara asing untuk
berkunjung ke Indonesia.
Upaya
agar Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Internasional
- Selalu meningkatkan kemampuan kita dalam menjaga dan mengembangkan sumber daya yang kita miliki baik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, seni budaya dan yang lainnya sehingga Indonesia selalu menarik warga asing maupun warga Negara Indonsia sendiri. Dari sini kita bisa melestarikan bahasa Indonesia sehingga menjadi penting untuk dipelajari.
- Memasyarakatkan bahasa Indonesia kepada seluruh warga Negara Indonesia. Membutuhkan kerjasama dengan LSM. Terdapat ribuan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tersebar di Indonesia. Ribuan LSM inilah yang sekarang merasuki berbagai jenis permasalahan di sekitar kita yang tidak sempat ditangani pemerintah. Kalau kita lihat dari rentangan LSM di dunia, maka jelas sekali keperluan bahasa itu bukan main. LSM ini jelas harus diikutsertakan dalam pengembangan dan pemasyarakatan bahasa. Inilah yang belum dilakukan oleh Dewan Bahasa.
- Media massa memberikan andil bagi pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Kata dan istilah baru, baik yang bersumber dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, pada umumnya lebih awal dipakai oleh media massa, baik di media surat kabar, radio, atau televisi. Media massa memang memiliki kelebihan. Di samping memiliki jumlah pembaca, pendengar, dan pemirsa yang banyak, media mass mempunyai pengaruh yang besar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, media massa merupakan salah satu mitra kerja yang penting dalam pelancaran dan penyebaran informasi tentang bahasa. Kini media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.Seiring dengan itu, pembinaan bahasa Indonesia di kalangan media massa mutlak diperlukan guna menangkal informasi yang menggunakan kata dan istilah yang menyalahi kaidah kebahasaan. Kalangan media massa harus diyakinkan bahwa mereka mengikuti pembinan bahasa. Peluang untuk kita, warga Negara Indonesia, sangat terbuka untuk mengambil peran. Karena di era ini persaingan sangat ketat. Untuk itu bagi yang paling banyak memberi sumbangan terhadap dunia baik ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan yang lainnya maka ia akan semakin mempunyai peluang untuk menguasai dunia dari budaya, bahasa, maupun hasil dari karya mereka.