Bintang

.
Suatu ketika di sebuah padang rumput, tampak dua orang sedang berkemah,. Hari telah larut malam, tapi keduanya belum tertidur. Malam yang penuh dengan rasi bintang, membuat mereka tetap terjaga. Keduanya berbaring menatap sekumpulan bintang diangkasa. “Nak, bagaimana dengan tim sepak bolamu, kapan mau bertanding lagi?” ucap salah seorang diantara mereka membunuh keheningan malam.
Terdengar nada malas menjawab pertanyaan itu. Dia lalu berpaling kesebelah, dan kembali bertanya, “Ada apa, apa kamu sudah bosan?”
Pemuda itu beringsut sedikit. “ bukan. Hanya saja, aku tidak terpilih mewakili tim sekolah untuk bertanding di kota bulan depan.” Ia kembali beringsut. “kata pelatih, permainanku payah. Aku hanya menjadi pemain cadangan. Buat apa? Lebih baik aku berhenti saja.”
Keadaan kembali sunyi,. Hening. Terdengar kembali suara ayah.” Nak, kamu belajar astronomi kan?”
Pemuda itu menjawab. “ya, lalu kenapa?” apa hubungannya sepak bola dengan semuanya itu?”sang ayah tersenyum. “Dengar dulu. Ayah belum selesai bicara. Kamu lihat bintang paling terang disana. Lihat disebelah kirimu. Diatas sana, tampak disana bintang yang cahaya seperti berlian. Kerlap kerlipnya seakan mengalahkan sinar rembulan. Kamu tahu, jarak bintang itu ratusan cahaya dari kita disini. Mungkin, bintang itu telah berkerlip kerlip sejak lama sekali. Pantulan sinar ratusan tahun lalu. Tapi, kita baru melihan pantulan itu tahun ini. “ lelaki paruh baya itu terdian sesaat. “apakah itu tidak berpengaruh apa apa untukmu? Kerja seseorang itu tidak harus dinikmati saat ini juga. Kadangkala, hasilnya baru akan dinikmati beberapa saat kemudian.”
“pantaskah bintang itu berkerlip hanya butuh lama untuk dilihat?atau, ia tidak mau lagi bersinar lantaranjaraknya yang begitu jauh dengan kita. Lihat bintang itu tetap bersinar, walau tahu cahayanya sampai dimata kita ratusan tahun kemudian.”
Sang ayah kembali tersenyum. “jadi minggu depan, kemas lagi peralatan sepak bolamu. Berlatihlah lebih giat. Ayah yakin, kalau kamu tekun, kamu bisa menikmati usahamu dikemudian hari.”
Malam begitu larut. Keduanya masih terus menatap serkumpulan gugus2 dan rasi bintang di cakrawala.
*****************************

Teman..begitulah Alloh selalu memberikan kita hikmah lewat cara2 yang tidak terduga. Allohpun kali ini mengingatkan kita tentang makna kerja lewat bintang gemintang , melalui kerlip sinarnya. Bintang yang mungkin berjarak ratusan cahaya deri kita, membuat kita sadar tentang makna kerja. Bintang tidak mengeluh untuk berhenti memantulkan sinar hingga saat ini. Bintang tidak berhenti menghiasi langit diwaktu malam. Walau kita tahu, jarak yang harus ditempuhnya berjarak ratusan tahun cahaya.
Sinar yang dipancarkan ribuan tahun yang lalu, menjadi hikmah dan renungan kita saat ini. Teman, apakah kita mampu menirunya? Adakah kita terus giat bekerja dan berlomba2 dalam kebaikan walau kita tidak harus menikmati hasilnya saat ini juga? Apakah kita bisa terus berkarya, walau imbalannya akan kita temui beberapa saat kemudian?
Teman.. jadilah bintang gemintang, yakinlah bahwa kerja kita dan karya kita hari ini akan bisa bersinar di kemudian hari.  Yakinlah kerlap dan kiatan usaha kita kelak akan menjadi inspirasi bagi orang lain.”tetaplah bersinar dan berpendar, jadulah bintang yang menjadi inspirasi bagi semua orang.”..
We are not the first but the best…

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Subhanalloh kekuasaan Alloh begitu luar biasa..bintang-bintang yang benderang selalu menyinari disetiap malam..membuat begitu indah malam hari..
iya kita memang harus menjadi seperti bintang yang terang benderang cahayanya memberikan manfaat bagi semua orang..
semoga kita bisa menjadi orang yang mampu memberikan kebaikan untuk orang lain dan juga diri sendiri..

Cahaya Kalam mengatakan...

amin...sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain...
begitu pesan Alloh untuk kita..n_n,,

Posting Komentar

 

Pelita Kalam Design by Insight © 2009