guruku anakku


Anak2 hanya butuh pembinaan yang sungguh2. Tidak separo2…ketegasan, yang membuat anak jelas mana yang mestinya mereka lakukan, dan sebaliknya…
Beberapa waktu lalu…aku cukup kwalahan menangani anak yang berkata2 tidak pantas. Sehingga sebagian teman sekelasnya terpengaruh menggunakan kata2 itu… sampai ada orang tua wali mengeluhkan ini…
Seolah kata2 itu adalah virus yang siap menyebar kemana-mana..berbagai cara kulakukan untuk menghentikan kebiasaan yang tidak baik ini…
Aku khawatir, aku salah dalam mengatasi masalah ini…
Aku mencoba bertanya kepada beberapa rekan kerja yang sudah lama menghadapi anak2..
Jawab salah satu dari mereka…”memang seperti itu koo..dulu malah ada yang menyelingi doa dengan kata2 seperti itu…”
Astaghfirullohal’adzim…
Ada juga yang bilang…”Dia anaknya memang seperti itu…”
Hmmm….
Aku tidak menemukan solusi.
Kemudian fikirku, lingkungan dirumahnya sangat memungkinkan anak ini bersikap begitu…
Aku mencoba bertanya kepada orang tuanya…
dirumah, anak ini bermain bersama siapa? aku minta maaf, dengan penuh rasa tidak enak aku menyampaikan bahwa anak beliau pernah berkata2 “seperti ini2”,,
ternyata benar, anak  ini bermain tanpa pengawasan ketika sepulang sekolah…
bermain dengan anak2 SD, teman sekampungnya…
aku hanya ingin pembinaan anak disekolah  terpadu dengan pembinaan dirumah…karena  dalam sekolah full day, ini sangat berpengaruh pada anak2 yang lainnya…
aku mencoba pertegas anak2 dengan memberi hukuman…dan tidak ada senyuman dariku…
tapi ternyata tidak semudah itu…
aku harus menjadi sahabat mereka, untuk memberi pembelajaran ini…
aku khawatir, hukuman yang semestinya untuk membina, malah menjadi sebaliknya…seolah2 ustadzah adalah monster yang membuat mereka takut, dan siap melawan kapan saja…
 teman baruku anak psikologi. dia menceritakan salah seorang teman KKNnya yang pernah menghadapi anak nakal yang memang sudah kelewatan…
temennya memberi pelajaran ke anak ini, ketika anak ini memukul, maka temennya ini membalasnya…semua yang dilakukan anak ini kepadanya, dia balas dengan hal yang serupa…sampai pada suatu ketika anak ini memberi hadiah kepada teman KKN temanku ini…semua temannya terheran, karena ternyata yang dilakukannya menghasilkan sebuah perubahan…
mendengar itu aku mencoba untuk menyelaraskan,,,
beberapa anak memang membutuhkan cara penanganan yang berbeda dalam menanamkan akhlak yang baik, hem…penjagaan dari akhlak buruk..
mungkin satu dua anak ada yang bisa diperlakukan seperti itu…tetapi, untuk anak yang lain, bisa jadi itu menjadi  boomerang buat kita…karena melakukan apa yang mereka lakukan,, dengan begitu otomatis akan terlihat kita membenarkan apa yang mereka lakukan, karena apa yang mereka lakukan juga dilakukan oleh gurunya..
aku sebenarnya kurang nyaman ketika aku harus tidak tersenyum dihadapan anak2 karena kecewa dengan apa yang mereka lakukan…kemudian memberi pesan yang mampu mereka mengerti, dengan bahasa mereka..
meskipun tidak nyaman, tapi memang mereka juga butuh itu…agar mereka tau, ketidaksukaan gurunya pasti  karena memang tidak baik untuk mereka..
aku sangat terbantu dengan hafalan yang di hafalkan oleh anak2…seperti hadist menjaga lisan, larangan mencela, menjaga lisan, mencintai saudara, tidak boleh marah, dan yang lainnya…
cukup sederhana, tetapi membuat mereka terdiam ketika diingatkan tentang hafalan mereka…
yang cukup membuatku bangga terhadap mereka, ketika ada temannya berkata tidak baik, dengan sendirinya temannya membacakan hadist tentang larangan berkata keji…
aku cukup nyaman sekarang…
aku sudah jarang mendengar kata2 itu lagi.
Jarang, karena virus itu masih ada, tapi sudah cukup bisa di amankan, dan tidak menyebar lagi..…
aku bilang ketemanku…anak2 itu “ono2 wae” ya…xixi
batinku…
bukan karena mereka nakal…tapi mereka kreatif,,,
baNyak AKAL…
dan kata temenku, sebenarnya mereka tidak sepenuhnya mengerti dengan apa yang mereka katakan..mereka hanya ingin perhatian…
mendengar penyataan ini aku sepenuhnya sepakat, karena mana tau mereka mengatakan yang tidak pantas??mereka belum paham masalah etika.
karena pernah aku mengatakan kepada mereka “itu tidak sopan cah bagooos…”, “tidak sopan itu apa ust??”…”tidak sopan itu tidak baik….” Jawabku…mana mereka ngerti..hehe,,aku jadi sadar…
kita belajar dari mereka…dan kita harus siap menghadapi tantangan berikutnya…haha!!

8 komentar:

Cahaya Kalam mengatakan...

subhanalloooh....
aku suka. makasi ya.^^!

Anonim mengatakan...

suka??? jadiiii....hehehehe

Cahaya Kalam mengatakan...

tasbih, subhanalloooooohhhh.....:)

Anonim mengatakan...

alkhamdulilah

Cahaya Kalam mengatakan...

;)

Anonim mengatakan...

:b

Cahaya Kalam mengatakan...

xixixi

Anonim mengatakan...

ko ketawa???????

Posting Komentar

 

Pelita Kalam Design by Insight © 2009